Saat ini sudah menjadi rahasia umum bahwa pakaian ketat
sudah menjadi trend di semua kalangan, bukan hanya anak – anak, remaja, tapi
juga para orang tua. Apa sebenarnya yang mendorongmereka untuk menggunakan
pakaian ketat? Apakah hanya karena ikut – ikutan, ataukah ada alasan lainnya?
Namun tahukah mereka bahwa ternyata dibalik mode yang mereka ikuti ada banyak
bahaya yang mengancam
Disini saya akan berbagi informasi mengenai beberapa bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh pakaian ketat terhadap diri kita :
- Paresthesia
Seorang pernah
menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia
sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal
seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar atau sejenisnya.
Dalam tulisannya, seorang dokter bernama Dr. Parmar pernah
mengakui bahwa dia pernah kedatangan cukup banyak korban yang bisa dikategrikan
sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia
22 – 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan
saraf tersebut terjadi karena ternyata mereka suka mengenakan pakaian ketat
sepinggul, setidaknya selama enam bulan sebelum timbul gangguan tersebut.
Hasil penilitian menunjukkan bahwa gangguan tersebut akan
menjadi permanen selama pakaian ketat melilit tubuh mereka. Karena itulah, Dr.
Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi
penyembuhan.
Menurut seoarng ahli, yaitu dr. Andradi Suryaniharia Sp.
S(K), spesialis saraf yang sehari- harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun
Kusumo, Jakarta dan merupakan sataff pengajar FK-UI, sebagai gangguan saraf,
paresthesia gampang dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama- kelamaan
berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi karana terganggunya saraf tepi,
yakni saraf yang beraada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena
tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
- Ancaman Jamur
Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp. KK, spesialis kulit dan
kelamin RSCM, pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan
tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul ataupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembapan yang memungkinkan
jamur untuk berkembang biak secara subur. Dari tahun ke tahun, jumlah pasien
yang berobat ke klinik Kulit dan Kelamin makin meningkat. Meskipun tidak
semuanya behubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan
meningkatnya jamur sebgai sumber penyakit kulit perlu diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonnesia, pakaian ketat
atau terlalu tebal memang perlu dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruan untuk
“bernaafas”, sementara cairan yan g keluar dari tubuh cukup banyak. Akibatnya
kulit menjadi lembab, dan jika tak diimbangi dengan pakaian yang tepat, maka
akan lahan yang tepat bagi jamur untuk verkembang biak. Jamur yang banyak
ditemui adalah jamur panu (bercak putih, coklat, atau kemerahan), jamur kurap
dengan bintik menonjol gatal, dan jamur kandida yang basah dan gatal.
- Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul apbila terjadi
gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh.
Banda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda
keras seperti perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari – hari
yang terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dari bahan yang terlalu
kasar juga memicu luka.
Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di
sekitar paha. Awalnya mungkin hanya radang ringan, namun bila prosesnya terlalu
lama bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha. Jika si pemilik tubuh insaf
dan meniggalkan pakain ketatnya, maka bercak hitam tersebut mungkin saja bisa
hilang. Namun perlu diingat, proses menghilangkan bercak hitam tersebut tak
bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
- Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya
wanita yang berpakaian tapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami
berbagai kanker ganas melanomadi sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah
kedokteran Inggris melansir fakta ilmiah dengan mengutip beberapa fakta,
diantaranya bahwasanya kanker ganas
melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai
ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet
dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian
pantai (yang biasa dipakai wanita berjemur di pantai). Penyakit ini mengenai
sekujur dengan kadar yang berbeda – beda. Tanda – tanda penyakit ini muncul
berupa bulatan berwarna hitam, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan
biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh
disertai pertumbuhan di daerah – daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa
(daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta
merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya tulang
dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang
menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan
penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyereang janin di dalam rahim
ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker tidak akan hidup lama.
- Kemandulan
Pakaianketat dapa menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada
cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari
serangan hawa dingin. Suhu yang dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim.
No comments:
Post a Comment