Sunday, July 8, 2012

Awas Bahaya Dari Pakaian Ketat


Saat ini sudah menjadi rahasia umum bahwa pakaian ketat sudah menjadi trend di semua kalangan, bukan hanya anak – anak, remaja, tapi juga para orang tua. Apa sebenarnya yang mendorongmereka untuk menggunakan pakaian ketat? Apakah hanya karena ikut – ikutan, ataukah ada alasan lainnya? Namun tahukah mereka bahwa ternyata dibalik mode yang mereka ikuti ada banyak bahaya yang mengancam


      Disini saya akan berbagi informasi mengenai beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pakaian ketat terhadap diri kita : 
  •   Paresthesia
 Seorang pernah menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar atau sejenisnya.

Dalam tulisannya, seorang dokter bernama Dr. Parmar pernah mengakui bahwa dia pernah kedatangan cukup banyak korban yang bisa dikategrikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 – 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf tersebut terjadi karena ternyata mereka suka mengenakan pakaian ketat sepinggul, setidaknya selama enam bulan sebelum timbul gangguan tersebut.

Hasil penilitian menunjukkan bahwa gangguan tersebut akan menjadi permanen selama pakaian ketat melilit tubuh mereka. Karena itulah, Dr. Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi penyembuhan.

      Menurut seoarng ahli, yaitu dr. Andradi Suryaniharia Sp. S(K), spesialis saraf yang sehari- harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta dan merupakan sataff pengajar FK-UI, sebagai gangguan saraf, paresthesia gampang dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama- kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi karana terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang beraada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme. 
  • Ancaman Jamur
Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp. KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul ataupun di atas pinggul.

Hal itu disebabkan masalah kelembapan yang memungkinkan jamur untuk berkembang biak secara subur. Dari tahun ke tahun, jumlah pasien yang berobat ke klinik Kulit dan Kelamin makin meningkat. Meskipun tidak semuanya behubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebgai sumber penyakit kulit perlu diwaspadai.
 
      Idealnya, di negara tropis seperti Indonnesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang perlu dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruan untuk “bernaafas”, sementara cairan yan g keluar dari tubuh cukup banyak. Akibatnya kulit menjadi lembab, dan jika tak diimbangi dengan pakaian yang tepat, maka akan lahan yang tepat bagi jamur untuk verkembang biak. Jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, coklat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, dan jamur kandida yang basah dan gatal.
  • Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark  sang dermatitis hanya muncul apbila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh.

Banda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras seperti perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari – hari yang terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dari bahan yang terlalu kasar juga memicu luka.

      Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sekitar paha. Awalnya mungkin hanya radang ringan, namun bila prosesnya terlalu lama bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha. Jika si pemilik tubuh insaf dan meniggalkan pakain ketatnya, maka bercak hitam tersebut mungkin saja bisa hilang. Namun perlu diingat, proses menghilangkan bercak hitam tersebut tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan. 
  • Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya wanita yang berpakaian tapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai kanker ganas melanomadi sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir fakta ilmiah dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.

Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita berjemur di pantai). Penyakit ini mengenai sekujur dengan kadar yang berbeda – beda. Tanda – tanda penyakit ini muncul berupa bulatan berwarna hitam, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah – daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.

      Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya tulang dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyereang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker tidak akan hidup lama. 
  • Kemandulan
Pakaianketat dapa menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim.

No comments:

Post a Comment