Jinn adalah nama jenis, bentuk tunggalnya adalah jiniy, yang artinya "yang tersembunyi", atau "yang tertutup", atau "yang tak terlihat". Hal itulah yang memungkinkan kita untuk mengkaitkannya dengan sifat yang umum "alam tersembunyi"' sekalipun akidah Islam memaksudkannya dengan makhluk-makhluk berakal, berkehendak, sadar dan punya kewajiban, berjasad halus, dan hidup bersama-sama kita di planet bumi ini.
Makna Jin dalam Bahasa Arab
Apabila para sarjana antropologi dan kebudayaan kuno menegaskan bahwa bahasa yang tercatat paling tua adalah Bahasa Sumeria, yang sejarahnya mengakar pada kira-kira 3500 tahun sebelum Masehi, yaitu masa yang dalam nisbatnya dengan sejarah umum manusia setara dengan lima detik, maka kita berpendapat bahwa Bahasa Arab adalah bahasa pertama, dan darinya muncul-lah bahasa-bahasa kuno lainnya, yang juga disebut sebagai Bahasa Aramia, yang merupakan cabang darinya. Sebab, telah ditemukan beberapa teks dalam bahasa Aramia yang mengacu pada abad ke-14 SM - suatu bahasa yangdalam skala besar, terdiri dari bentuk-bentuk huruf Arab sekarang ini.
Pernahajuga ditanyakan tentang bahasa paling tua yang pernah dikenal manusia. Dan diterangkan bahwa nenek moyang jin, yang mati disambar kilatan api Tuhan karena ulahnya yang mencoba-coba mencuri dengar suara langit, memberitahukan kepada ayahnya bahwa kakek-kakeknya yang berasal dari India, memberitakan kepadanya bahwa bahasa Arablah yang merupakan bahasa paling tua, sebagaimana yang disampaikan oleh kabar-kabar mutawatir di dunia Jin.
dari segi bahasa, Al-Jinn adalah lawan kata Al-Ins (manusia). Disebut-sebut bahwa jika dikatakan, ânastu asy-syai'a berarti "saya melihat sesuatu". Allah SWT berfirman, Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang telah ditentukan, dan ia berangkat dengan keluarganya, lalu dilihatnya api di lereng gunung. Dia berkata kepada keluarganya, "Tunggulah disini, sesungguhnya aku melihat api (ânastu nâran)" (QS. Al-Qashash:29).
Kosa kata dalam bahasa Arab yang terdiri huruf Jim dan Nun, dengan berbagai bentukkannya memiliki pengertian "benda" atau "makhluk" yang tersembunyi.
Al-janîn (janin) disebut demikian karena ketersembunyiannya dalam perut ibunya, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah yang berbunyi, ... dan ketika kamu masih tersembunyi (ajinnat) dalam perut ibumu (QS. An-Najm: 32).
Junnat Al-Layl, artinya ketersembunyian oleh kegelapan malam dan tertutup tabir hitamnya, seperti firman Allah yang berbunyi, Ketika malam menjadi gelap (janna), maka dia melihat sebuah bintang (QS. Al-An'am: 76).
Junna ar-rajulu junûnan, wa ajannahullâhu, fahuwa majnûn, artinya "jika seseorang telah kehilangan akalnya, dan 'tertutup'-lah kesadarannya, maka dengan itu hilanglah kewajiban-kewajiban darinya akibat tidak adanya akal". Tentang pengertian yang seperti ini Allah SWT berfirman, ... atau, pada dirinya ada penyakit gila? (QS. Saba': 8).
Termasuk katagori ini adalah ucapan Nabi SAW yang berbunyi, "Puasa itu adalah junnah (perisai)," dan penjelasan 'Utsman Ibn Abi Al'-Ash terhadap kata junnah yang berbunyi, "Puasa itu adalah junnah (perisai) seperti junnah kalian dalam peperangan." Junnah, dengan demikian, berarti pelindung atau penutup. Penulis kitab An-Nihayah mengatakan bahwa makna puasa sebagai junnah adalah karea ia melindungi pelakunya dari serangan syahwat. Al-Quthubi mengatakan : "junnah berarti pembatas, yakni dalam kaitan dengan ketentuan syariat. Yaitu, setiap orang yang berpuasa mesti melindungi dirinya dari segala sesuatu yang bisa merusak puasanya dan menghilangkan pahalanya. Juga benar bila junnah diartikan sebagai penutup karena pahala dan peningkatan kebaikan yang dihasilkannya. "Ibn 'Arabi mengatakan, "Sesungguhnya puasa itu adalah junnah (pelindung) dari api neraka, karena puasa bisa mencegah syahwat, sedangkan neraka diperingan jalan ke arahnya dengan syahwat. Alhasil, jika seseorang yang berpuasa menahan diri dari memperturutkan syahwat di dunia, maka puasa tersebut bisa menjadi penutup dirinya dari siksa neraka di akhirat.
Orang Arab menyebut perisai yang dengannya seorang prajurut melindungi diri dalam peperangan dengan al-mijann. Sebab, prajurit tersebut menutup dirinya dengan perisai itu dari lemparan, tikaman dan pukulan musuh. Segala sesuatu yang anda gunakan sebagai penutup diri dari segala keburukan, adalah junnah.
Surga yang dijanjikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa disebut junnah karena banyaknya pohon yang terdapat disana, yang saling menutupi satu sama lain.
Hati kita juga disebut al-janân karena ia merupakan sesuatu yang tertutup oleh dada. Ada pula yang mengatakan bahwa ia disebut demikian, karena pikiran dan lintasan hati yang dimilikinya tertutup dan tidak terlihat. Dengan demikian, segala yang tidak tampak oleh pandangan mata, atau yang tersembunyi, disebut dengan janân. Itu pula sebabnya, maka kuburan juga disebut junan, karena ia menutupi orang yang dikubur di dalamnya.
Kata jiniy yang diucapkan orang-orang Arab dahulu dan juga dipergunakan oleh Alquran, adalah makhluk berakal yang tersembunyi (tidak terlihat mata), yang hidup bersama-sama dengan kita. Bahasa-bahasa Eropa mengadopsinya dari bahasa Arab, lalu melafalkannya dengan genie (Inggris). Sekalipun kamus-kamus mereka memaksudkannya dengan "roh setan", namun dalam film-film modern istilah ini mereka maksudkan dengan makhluk berakal, khususnya, yang berbuat baik atau membantu manusia dalam melakukan kebaikan.
No comments:
Post a Comment